Tanaman Pengusir Nyamuk*)
Oleh: Arda Dinata
(Peneliti & Pembicara Teknik Penulisan Artikel Kesehatan Bagi Tenaga Promkes Dinkes Kab. Sukabumi)
Nyamuk merupakan serangga yang selalu mendatangkan masalah bagi
manusia, selain gigitan dan suara dengungannya, perannya sebagai vektor pembawa
penyakit dapat menimbulkan masalah yang serius. Strategi mengusir nyamuk
ternyata tidak hanya menggunakan obat-obatan. Ada cara lebih herbal atau alami
untuk mengusir nyamuk (Radar Sukabumi, 23/10/2012).
Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah jenis tanaman yang dalam kondisi
hidup mampu menghalau nyamuk. Artinya tanaman ini tidak perlu diolah terlebih
dulu. Kemampuan jenis tanaman ini sebagai pengusir nyamuk bisa dianggap
istimewa. Penyebabnya adalah bau menyengat yang keluar dari tanaman ini.
Bau menyengat inilah yang diduga tidak disukai serangga. Penggunaan
tanaman ini cukup mudah, yaitu cukup diletakkan di dalam ruangan atau ditanam
di pekarangan rumah. Berikut ini ada beberapa insektisida hidup pengusir nyamuk
yang dapat kita gunakan.
Pertama, Akar wangi (Vertiver zizanoides).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sri Murwarni (2002) berupa
pemanfaatan ekstrak akar wangi untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dan
Anopheles aconitus, yaitu meliputi uji hayati daya racun ekstrak akar
wangi untuk LC50 maupun LT50 terhadap jentik nyamuk Aedes aegypti.
Berdasarkan percobaan tersebut, maka dari uji toksitas yang dilakukan
menunjukkan, ekstrak akar wangi dengan konsentrasi 0,20% dan 0,25% mampu
membunuh larva nyamuk Aedes aegypti kurang lebih dalam waktu 2 jam.
Kedua, Suren (Toona sureni, Merr). Tanaman
dari keluarga Meliaceae ini termasuk tanaman tahunan yang berbentuk
pohon. Tinggi tanaman bisa mencapai 20 m dan pertumbuhannya tergolong cepat.
Suren tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 2.000 m dpl. Tanaman ini
dapat diperbanyak secara generatif yaitu melalui biji. Daun dan kulit kayunya
beraroma cukup tajam. Secara tradisional, petani menggunakan daun suren untuk
menghalau hama serangga tanaman. Pohon suren berperan sebagai pengusir serangga
(repellant) dan dapat digunakan dalam keadaan hidup (insektisida hidup).
Berdasarkan penelitian, suren memiliki kandungan bahan surenon,
surenin dan surenolakton yang berperan sebagai penghambat
pertumbuhan, insektisida dan antifeedant (menghambat daya makan)
terhadap larva serangga uji ulat sutera. Bahan-bahan tersebut juga terbukti
merupakan repellant (pengusir atau penolak) serangga, termasuk nyamuk.
Cara penempatan tanaman ini bisa diletakkan di sudut-sudut ruangan dalam
rumah, sebagai media untuk mengusir nyamuk. Jumlah tanaman dalam ruangan
tergantung luas ruangan. Sementara, untuk penempatan diluar rumah/ pekarangan
sebaiknya diletakkan dekat pintu, jendela atau lubang udara lainnya, sehingga
aroma tanaman terbawa angin masuk ke dalam ruangan.
Bagi manusia, tanaman hidup pengusir nyamuk dapat memberikan nilai
positif. Manfaat ganda tanaman-tanaman ini, selain membuat rumah tampak sejuk
dan indah, juga mampu mengusir serangga terutama nyamuk. Cara yang sederhana,
mudah, murah dan ramah lingkungan.
Ketiga, Zodia (Evodia suaveolens, Scheff).
Tanaman perdu ini berasal dari keluarga Rutacea. Tinggi tanaman 0,3-2 m
dan panjang daun dewasa 20-30 cm. Bentuk zodia cukup menarik sehingga banyak
digunakan sebagai tanaman hias. Zodia berasal dari Papua, namun saat ini sudah
banyak tumbuh di Pulau Jawa. Tanaman ini tumbuh baik di ketinggian 400-1.000 m
dpl. Perkembangbiakannya sangat mudah yaitu dengan menggunakan biji.
Di daerah asalnya Papua, masyarakat di sana sudah lama menggunakan
tanaman ini untuk penghalau serangga, khusus-nya nyamuk. Zodia memiliki
kandungan evodiamine dan rutaecarpine, sehingga menghasilkan
aroma yang cukup tajam yang tidak disukai serangga. Selain itu, daun zodia
terasa pahit, bisa digunakan sebagai obat tradisional, antara lain untuk
menambah stamina tubuh, sementara rebusan kulit batangnya bermanfaat sebagai
pereda demam malaria.
Keempat, Geranium (Geranium homeanum, Turez).
Tanaman ini merupakan keluarga Geraniaceae, tanaman perdu ini tingginya
20-60 cm. Sebagai tanaman perdu, umur tanaman ini cukup panjang karena mampu
bertahan hidup 3-5 tahun. Karena penampilannya yang indah, geranium sering
dijadikan tanaman hias yang ditanam dalam pot dan diletakkan di halaman atau
dalam rumah.
Selain penampilan yang indah, tanaman ini mengeluarkan aroma yang cukup
harum. Namun, aroma tersebut tidak disukai serangga. Daun geranium berjumlah
tunggal, berwarna hijau, berbulu, berbau harum, tepi bergerigi dan ujungnya
tumpul. Batangnya berkayu, berbulu, ketika masih muda berwarna hijau, tetapi
setelah tua berwarna kecoklatan. Perkembangbiakan tanaman ini dengan cara stek
batang. Geranium memiliki akar tunggang. Caranya, dengan mematah-kan batang
yang masih muda lalu menancapkannya ke tanah. Geranium memiliki kandungan geraniol
dan sitronelol yang merupakan bahan yang berbau menyengat dan harum,
sehingga sering digunakan sebagai bahan untuk membuat sabun mandi. Bahan
tersebut bersifat antiseptik dan tidak disukai nyamuk.
Kelima, Selasih (Ocimum spp). Tanaman
perdu ini dari keluarga Labiatae. Tanaman ini sangat banyak variasinya
dan sering berubah-ubah penampilan, khususnya warna daun jika ditanam di
lingkungan yang berbeda-beda. Selasih tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1.100
m dpl. Tempat favoritnya adalah daerah yang teduh dan lembab. Perkembangbiakan
selasih adalah dari bijinya. Daya adaptasi tanaman ini dengan lingkungan cukup
baik, sehingga mudah tumbuh di hampir semua tempat.
Selasih mengandung eugenol, linalool dan geraniol yang
dikenal sebagai zat penolak serangga, sehingga zat-za tersebut juga berfungsi
sebagai pengusir nyamuk. Bau daun selasih tercium sangat tajam, bahkan jika
tercium agak lama atau disimpan dalam ruangan dapat mengakibatkan rasa mual dan
pening. Komponen-komponen utama selasih yang bersifat volatil (menguap)
menyebabkan nyamuk enggan mendekati tanaman ini. Biji selasih bermanfaat untuk
menurunkan kolesterol, membantu pencernaan, mengobati kram usus dan melancarkan
buang air besar.
Keenam, Lavender (Lavandula latifolia,Chaix).
Tanaman yang merupakan keluarga Lamiaceae ini berbentuk seperti semak
atau pohon kecil. Daunnya bertulang sejajar, memiliki bunga kecil berwarna ungu
kebiruan yang tumbuh di ujung cabang. Aroma bunga tersebut sangat harum mirip
kamper, yang tidak disukai serangga. Lavender tumbuh baik di ketinggian 500-1.300
m dpl. Semakin tinggi tempat tumbuhnya, semakin baik kualitas minyaknya.
Lavender
selain bisa digunakan langsung untuk pengusir nyamuk, bunganya juga
menghasilkan minyak yang digunakan sebagai bahan penolak serangga (repellant dan antifeedant), bahkan termasuk bahan yang sering digunakan sebagai lotion anti nyamuk. Komposisi utama
dalam minyak lavender adalah linalool
asetat. Tanaman ini dapat diperbanyak secara stek batang dan biji.(*)
*) Tulisan ini telah dimuat di Koran "RADAR SUKABUMI" edisi 25 Okt 2012.
Arda Dinata (www.ardadinata.web.id) adalah Peneliti Kesehatan dan Penulis Buku "BERSAHABAT DENGAN NYAMUK: Jurus Jitu Atasi Penyakit Bersumber Nyamuk."