Gaya Hidup Sehat Cegah DBD
”ALA BISA KARENA BIASA,” jargon ini sudah
melekat di benak masyarakat. Tindakan ini, tentu sangat tepat bila kita aplikasikan
ke dalam upaya merubah perilaku hidup sehat (healtly behaviour), sehingga
dapat menjadi suatu kebiasaan yang positif. Apalagi, kita tahu kebiasaan itu tidak
dapat terbentuk begitu saja, namun perlu masukan ilmu agar kita mampu melakukannya
dalam bentuk suatu perilaku keseharian. Pada akhirnya, jika
perilaku keseharian itu dilakukan secara kontiyu akan menjadi kebiasaan. Pola
ini, tentu harus diawali dengan bekal ilmu kesehatan. Yang jelas, dunia kesehatan
ini bukan hanya untuk disadari (knowledge) dan disikapi (attitude),
melainkan juga harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (practice)
masyarakat Indonesia.
Pada konteks kasus
demam berdarah dengue (DBD), yang selama ini sering menimbulkan wabah di
berbagai daerah, alangkah baiknya penanggulangan penyakit tersebut didasarkan
atas kesadaran diri untuk hidup sehat. Fokusnya, melalui
perilaku pencegahan dengan meningkatkan peran serta masyarakat itu sendiri. Hal ini tentu akan berdampak luar biasa. Mengapa? Sebab seperti yang kita
tahu bersama bahwa salah satu penyebab penularan DBD ini adalah akibat nyamuk Ae.
aegypti.
Salah satu upaya pemberantasan
penyakit tersebut, dapat kita lakukan dengan melakukan fogging
(pengasapan). Namun demikian, tindakan fogging saja tentu tidak cukup,
karena yang mati hanya pada tahap nyamuk dewasa saja. Artinya, selama jentik nyamuknya
tidak dibasmi, maka akan terus muncul nyamuk-nyamuk baru dari tempat
perkembangbiakannya. Oleh karena itu, cara yang tepat adalah dengan berperilaku
hidup sehat. Yakni berupa perilaku memberantas jentiknya. Tindakan ini lebih
populer kita kenal dengan istilah pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Pelaksanaan PSN DBD ini, dalam program kesehatan
dikenal dengan istilah 3 M (bahkan belakangan istilah ini telah dikembangkan
menjadi 3 M Plus). Pertama, menguras tempat-tempat penampungan air
sekurang-kurangnya seminggu sekali. Kedua, menutup rapat-rapat tempat
penampungan air. Ketiga, mengubur, mengumpulkan, memanfaatkan dan atau
menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air (hujan) seperti
kaleng bekas dan plastik bekas. Arda Dinata adalah Peneliti Kesehatan dan Penulis Buku "BERSAHABAT DENGAN NYAMUK: Jurus Jitu Atasi Penyakit Bersumber Nyamuk."